Bentuk
kebudayaan yang paling sederhana muncul pada zaman batu. Hal tersebut berkaitan
dengan tingkat kecerdasan, perasaan dan pengetahuan yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi yang dihadapi pada zaman itu. Untuk menunjang kelangsungan
hidup, mereka membuat alat-alat dari bahan-bahan yang diperoleh di alam sekitar
mereka. Sebagai contoh, kapak genggam dan alat-alat perburuan dibuat dari
tulang dan tanduk binatang.
B. Pengertian Seni Kriya
Seni kriya sering disebut dengan istilah Handycraft yang berarti
kerajinan tangan. Seni kriya termasuk seni rupa terapan (applied art) yang selain mempunyai aspek-aspek keindahan juga
menekankan aspek kegunaan atau fungsi praktis. Artinya seni kriya adalah seni
kerajinan tangan manusia yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan peralatan
kehidupan sehari-hari dengan tidak melupakan pertimbangan artistik dan
keindahan.
C. Unsur Karya Seni Kriya
Seni kriya mengutamakan terapan atau
fungsi maka sebaiknya terpenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Utility atau aspek kegunaan
Ø Security yaitu
jaminan tentang keamanan orang menggunakan barang-barang itu.
Ø Comfortable, yaitu
enaknya digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap.
Barang-barang terapan adalah barang yang memiliki nilai praktis yang tinggi.
Ø Flexibility, yaitu
keluwesan penggunaan. Barang-barang seni kriya adalah barang terap yaitu barang
yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Barang terap
dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak
mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
2. Estetika atau syarat
keindahan
Sebuah barang terapan betapapun
enaknya dipakai jika tidak enak dipandang maka pemakai barang itu tidak merasa
puas. Keindahan dapat menambah rasa senang, nyaman dan puas bagi pemakainya.
Dorongan orang memakai, memiliki, dan menyenangi menjadi lebih tinggi jika
barang itu diperindah dan berwujud estetik.
D. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Seni Kriya
1. Sebagai benda pakai, adalah seni kriya yang diciptakan
mengutamakan fungsinya, adapun unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
2. Sebagai benda hias, yaitu seni kriya yang dibuat
sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan
daripada aspek kegunaan atau segi fungsinya.
3. Sebagai benda mainan, adalah seni kriya yang dibuat
untuk digunakan sebagai alat permainan.
E. Jenis-jenis Seni Kriya di Nusantara
1. Seni kerajinan kulit, adalah
kerajinan yang menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah dimasak, kulit
mentah atau kulit sintetis. Contohnya: tas, sepatu, wayang dan lain-lain.
2. Seni kerajinan logam, ialah
kerajinan yang menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak.
Sedangkan teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa
atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Contohnya pisau, barang aksesoris,
dan lain-lain.
3. Seni ukir kayu, yaitu
kerajinan yang menggunakan bahan dari kayu yang dikerjakan atau dibentuk
menggunakan tatah ukir. Kayu yang biasanya digunakan adalah: kayu jati, mahoni,
waru, sawo, nangka dan lain-lain. Contohnya mebel, relief dan lain-lain.
4. Seni kerajinan anyaman, kerajinan
ini biasanya menggunakan bahan rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat
pohon, pohon pisang, enceng gondok, dll. Contohnya: topi, tas, keranjang dan lain-lain.
5. Seni kerajinan batik, yaitu seni
membuat pola hias di atas kain dengan proses teknik tulis (casting) atau teknik
cetak (printing). Contohnya: baju, gaun dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar